Kamis, 04 Agustus 2011

METODE PENELITIAN PSIKOLOGI BELAJAR PAI



  1. PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu tindakan aktif mencipta makna dari apa yang dipelajari.[1] Dari pandangan tersebut pendidikan menjadikan siswa lebih mandiri dan menemukan sendiri pengetahuan yang ia butuhkan dalam kehidupannya. Aktifitas belajar diarahkan pada bagaimana siswa menyusun arti, baik dari sudut pandang mereka sendiri dan interaksi dengan lingkungannya. Peserta didik membangun kerangka kognitifnya sendiri. Dengan demikian belajar dapat memberikan perubahan perilaku belajar siswa dari negatif ke positif, dari tidak tahu menjadi tahu dan memahami sesuatu.[2]
Psikologi belajar atau psikologi pembelajaran banyak memusatkan perhatiannya pada psikologi dan pembelajaran.[3] Fokusnya adalah aspek – aspek psikologis dalam aktivitas pembelajaran, sehingga dapat diciptakan suatu proses pembelajaran yang efektif. Upaya tersebut, dapat dilakukan dengan mewujudkan prilaku mengajar yang efektif pada guru, dan mewujudkan perilaku belajar pada siswa yang terkait dengan proses pembelajaran.

Tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa antara proses perkembangan dengan proses belajar mengajar memiliki keterkaitan. Sehubungan dengan ini, setiap guru sekolah selayaknya memahami seluruh proses dan perkembangan manusia, khususnya siswa. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa psikologi belajar mempunyai peranan besar dalam proses pembelajaran khususnya bagi kita sebagai calon guru pendidikan agama Islam.
Bagi seorang guru, yang tugas utamanya adalah mengajar, sangat penting memahami psikologi belajar. Kegiatan pembelajaran, termasuk pembelajaran pendidikan agama islam, sarat dengan muatan psikologis. Mengabaikan aspek – aspek psikologis dalam proses pembelajaran akan berakibat kegagalan, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai. [4]
Makalah ini membahas metode penelitian psikologi belajar pendidikan agama Islam. Dalam pembahasannya penulis mengemukakan beberapa pendekatan yang bisa dipakai dalam penelitian psikologi pembelajaran. Dalam konteks ini, metode penelitian tersebut dipakai untuk melihat perilaku belajar siswa dengan pendekatan psikologis. Adapun objek yang bisa diteliti lebih pada perilaku belajarnya, bukan kejiawaannya itu sendiri.
Dari pembahasan ini diharapkan agar para guru dapat lebih mudah memahami siswa sebagai pelajar, meliputi perkembangannya, tabiat, kemampuan, kecerdasan, motivasi, minat, fisik, pengalaman, kepribadian, dan lain-lain, prinsip – prinsip dan teori pembelajaran, memilih metode – metode pembelajaran dan pengajaran menetapkan tujuan pembelajaran dan pengajaran menciptakan situasi pembelajaran dan pengajaran yang kondusif dan memilih dan menetapkan isi pengajaran membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, memilih alat bantu pembelajaran dan pengajaran, menilai hasil pembelajaran dan pengajaran, memahami dan mengembangkan kepribadian dsan profesi guru, dan membimbing perkembangan siswa.
       


  1. METODE PENELITIAN PSIKOLOGI BELAJAR

Metode penelitian, dalam lingkup yang lebih khusus, terutama dalam konteks kelas dapat dipakai seorang guru dengan maksud untuk melihat makna dari suatu tindakan atau apa yang berada di balik tindakan seseorang. Karena dalam penelitian sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan.[5] Dengan demikian penggunaan suatu metode penelitian dapat mengantarkan peneliti memahami suatu makna di balik tindakan seseorang.
Metode sering dipahami sebagai cara atau jalan yang ditempuh seseorang dalam melakukan suatu kegiatan  berkaitan dengan pikologi belajar, metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan proses pembelajaran.[6]
Riset – riset psikologis berkenaan dengan pembelajaran pendidikan agama islam, memanfaatkan metode tertentu, seperti : (1) eksperimen, (2) kuesioner, (3) studi kasus, (4) penyelidikan klinis, (5) obsevasi naturalistik.
1.       Metode Eksperimen
Pada prinsipnya, metode eksperimen merupakan serangkaian percobaan yang dilakukan eksperimenter di dalam laboratorium atau ruangan tertentu. Teknik pelakasanaannya dengan menyesuaikan data yang akan diangkat, seperti, data pendengaran siswa, penglihatan siswa dan gerak mata siswa ketika sedang membaca.[7] Selain itu, eksperimen dapat pula digunakan untuk mengukur kecepatan bereaksi peserta didik terhadap stimulus tertentu dalam proses belajar. Metode eksperimen lebih utama digunakan dalam risetnya, hal ini karena, data dan informasi yng dihimpun lebih bersifat definitive ( pasti ) dan lebih ilmiah.
Yang perlu diperhatikan oleh  eksperimenter adalah sikap subjektivitas dari subjek yang diteliti. Untuk mengantisipasi munculnya sikap subjektivitas dari subjek yang diteliti, rancangan eksperimen biasanya dibuat sedemikian rupa, sehingga seluruh unsur penelitian termasuk penggunaan laboratorium dan subjek yang akan diteliti benar – benar memenuhi syarat penelitian eksperimental.
Dalam metode eksperimen, objek yang akan diteliti dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu (1) kelompok percobaan ( eksperimental group ), dan (2) kelompok pembanding ( control group ). Kelompok percobaan terdiri atas sejumlah orang yang tingkah lakunya diteliti dengan mendapat perlakuan khusus sesuai dengan data yang akan dihimpun. Kelompok pembanding, juga terdiri atas objek dan jumlah katagorinya sama dengan kelompok percobaan, tetapi tanpa mendapatkan perlakuan khusus. Setelah itu data yang berasal dari kelompok percobaan dengan kelompok pembanding diolah. Langkah selanjutnya, adalah melakukan analisis, penafsiran, dan menyimpulkan dengan dibantu statistik.
2.       Metode Kuesioner
Metode ini, lebih banyak menggunakan sample yang bisa dijangkau di samping unit cost setiap responden lebih murah. Contoh data yang dapat dikumpulkan atau dihimpun dengan metode ini adalah : (1) karkteristik pribadi siswa seperti jenis kelamin, usia dan lain sebagainya, (2) latar belakang siswa, (3) perhatian, minat, da bakat siswa pada mata pelajaran tertenru, (4) factor factor pendorong dan penghambat siswa dalam mengikuti mata pelajaran tertentu, (5) aplikasi mata pelajaran tertentu dalam kehidupan sehari – hari, (6) pengaruh aplikasi mata pelajaran tertentu dalam kehidupan sehari – hari.[8]
Metode kuesioner, sering disebbut metode surat- menyurat ( mail survey), karena dalam pelaksanan peyebaran dan perngembaliannya sering dikirim  dari responden melalui jasa pos atau email. 
3.       Metode Studi Kasus ( Case Study )
Metode Studi Kasus atau Case Study merupakan metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh sebuah gambaran terperinci mengenai aspek – aspek psikologis seorang siswa atau sekelompok siswa tertentu.
Fenomena – fenomena dan berbagai peristiwa yang diselidiki dengan metode ini lazimnya terus menerus diikuti perkembangannya selama kurun waktu tertentu. Studi kasus akan memerlukan waktu lebih lama apabila digunakan untuk menyelidiki fenomena genetika  yang dihubungkan dengan prilaku belajar ( perkembangan belajar ). [9]
4.       Penyelidikan Klinis ( Clinical Method )
Metode klinis hanya digunakan oleh pra ahli psikologi klinis atau psikiater. Dalam metode ini, terdapat prosedur diagnosis dan penggolongan penyakit kelainan jiwa serta cara – cara memberi perlakuan pemulihan terhadap kelainan jiwa tersebut.
Dalam pelaksanaan penggunaan metode klinis, peneliti menyediakan benda – benda dan pertanyaan tertentu yang boleh diselesaikan oleh anak secara bebas menurut persepsi dan kehendaknya. Selanjutnya, peneliti mengajukan lagi pertanyaan atau tugas tambahan untuk mendukung data yang dihimpun sebelumnya.
Metode klinis pada umumny hanya diberlakukan untuk meyelidiki anak atau siswa yang mengalami penyimpangan prilaku pikologis .
Sasaran yang akan dicapai oleh peneliti untuk memastikan sebab- sebab timbulnya ketidak-normalan prilaku siswa atau kelompok kecil siswa. Selanjutnya peneliti berupaya memilih dan menentukan cara – cara mengatasi prilaku penyimpagan tersebut.  
5.       Observasi Naturalisik
Metode Observasi Naturalisik merupakan jenis observasi yang dilakukan secara ilmiah. Dalam hal ini peneliti berada di luar objek yang diteliti atau ia tidak menampakkan diri sebagai orang yang melakukan penelitian.[10]
Seorang peneliti atau guru yang menjadi asistennya dapat mengaplikasikan metode ini lewat kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Selama proses belajar mengajar, jenis perilaku siswa diteliti, dicatat dalam lembar format observasi yang dirancang khusus sesuai data dan informsi yang dihimpun.



               
  1. KESIMPULAN
    1. Metode penelitian psikologi memiliki peran penting dalam pembelajaran PAI, baik pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Metode penelitian psikologi  pembelajaran bisa dipakai sebagai salah satu pendekatan dalam memahami siswa sehingga pembelajaran bisa berlangsung secara aktif dan efektif.
    2. Beberapa model penelitian psikologi pembelajaran yang bisa digunakan adalah eksperimen, kuisioner, studi kasus, penyelidikan klinis dan naturalistik.
    3. Beberapa metode tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan, sehingga dalam penggunaannya harus dapat mempertimbangkan situasi dan kondisi anak didik sebagai objek penelitian. 


  1. DAFTAR PUSTAKA

1.  John Dewey, Experience and Education, Terj. John De Santo, Yogyakarta: Kepel Press,2008
2.  Maman Rachman, Drs., M.Sc., 1993, Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian Pendidikan, IKIP Semarang Press, Semarang
3.  Robert C. Bogdan, 2003, Qualitative Research for Education (An introduction to Theories and Methods), Pearson Education Group, Inc.
4. Sanapiah Faisal, Drs., 1982, Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya
5. Sukardi, Prof. Ph.D., 2003, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta
6.  Suparno, Paul, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan,Yogyakarta : Penerbit   Kanisius, 1997
7. Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta : LOGOS Wahana Ilmu. 1999
8. Tohirin. Psikologi PembelajaranPendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo. 2005




[1] Paul Suparno, Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1997), 20 - 22
[2] John Dewey, Experience and Education, Terj. John De Santo (yogyakarta: Kepel Press,2008), 82-84
[3] Drs. Tohirin, M.S., M. Pd.Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta, Rajawali Press,2005 ). Hal.21
[4] ibid….22

[5] Moelong Lexi, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung ; Remaja Rosdakarya, 1991), 112
[6]Sukardi, Prof. Ph.D., Metodologi Penelitian Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hal 87
[7] Maman Rachman, Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian Pendidikan, IKIP Semarang Press, Semarang, 1993 hal 75

[8] Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya 1982, hal 165

[9] Tohirin. Psikologi PembelajaranPendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo. 2005 hal.25
[10] Ibid …27